Kejarlah Allah dan Akhirat, Maka Dunia Akan Mengikutimu.

assalamu alaikum blogger ( ⌒o⌒)人(⌒-⌒ )v
*tooos..


Berawal dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan ke dhie, terutama malah dari temen-temen deket dan keluarga, ”Gaji kamu berapa dhie?” atau ”Sebulan dapet berapa bersihnya?” atau ”Ciyeh yg udah punya gaji. Udah bisa beli mobil berapa?” Okay, yang terahir itu pertanyaan yang mungkin agak sarkastik, karena setelah dhie jawab, mereka bakal cengo, muka membulat, mata merem-melek, pipi kapalan, bibir monyong-monyong, badan kejang-kejang, mulut berbusa (lebaaaay.. ini mah gejala ayan/epilepsi).

Tp yg jelas, mreka emang terkejutkejut & ngerasa dhie bo’ong. Ungkapan yg keluar dr mreka selanjutnya adalah ”Haaah?? Bo’ong bgt lw. Kecil amat!” atau biasanya orang yg lebih tua dari dhie bakal bilang, ”cari kerjaan lain giyh yg duitnya lebih gede. Masa S1 cuma dpt gaji segitu”. Tp disaat dhie ingin merantau ke negeri berduit itu, banyak larangannya. Kamu perempuan, yg dket” rumah aja kerjanya. Disana bahaya! Yah, kira-kira seperti itulah. Dan skrg yg ingin dhie bahas adalah, kenapa yah orang-orang slalu mengukur sesuatu dengan uang, duit, fulus? Apakah dengan uang saya sedikit, saya tidak bahagia? Apakah dengan uang saya banyak dan kerja di perusahaan terkenal, saya menjadi lebih bahagia? Haduh. Kalo soal duit, semua orang sensitif. Jd saya mo beropini sedikit ttg sesuatu yg bikin sensitif itu. DUIT. UANG. FULUS .





Jaman dahulu, uang adalah alat tukar yg seimbang dengan barang atau benda yg diinginkan, sebab jaman dulu kan uangnya 



sebagian besar terbuat dr emas dan perak, contohnya dinar dan dirham. Tp sekarang ini uang bukanlah alat tukar yang seimbang. Contohnya, betapa ga seimbangnya hape yg luarbiasa canggihnya hanya cukup ditukar dengan uang kertas seratus ribuan sebanyak 40 lembar, misalnya. Jadi hape yg harganya 4 juta hanya ditukar dengan40 lembar kertas. Sungguh ga seimbang.Itulah bedanya uang jaman dulu dan sekarang. Makanya uang jaman skrng disebut fulus, artinya uang berdasarkan kesepakatan . Artinya, 40 lembar kertas itu disepakati bersama senilai dengan 40 juta rupiah. Padahal, berapa siyh nilai asli 40 lembar kertas?





Seorang ustadz prnah mengatakan bahwa ’uang itu tidak ada saudaranya’. Maksudnya adalah, betapa banyak oarng yg berubah karakternya dikarenakan perkara uang. Fulus. Atau boleh dikatakan, karakter asli sesorang itu terlihat ketika ia ’dihadapkan’ dengan sejumlah uang.

Wow. Liat kan berapa banyak kasus korupsi di negeri ini yg bikin negeri kita miskin dan melarat?Umm,, pke contoh yg udah srng juga terjadi di sekitar kita, yg berhubungan dgn dakwah. Skrng ini, susah untuk ga mengasosiasikan ’ustadz’ dgn ’amplop’. U know what i mean, huh? Dan smakin terkenal ustadz yang ”dipanggil” maka semakin tebal amplop yg mesti disediakan. Dan akhirnya, walaupun sang ustadz ga berterus terang ttg sistem amplopisasi itu, namun dmikian alam bawah sadar atau hati sang ustadz trsebut otomatis rentan untuk mengharapkan amplop dari manusia ketika ia selesai berceramah. Walaupun isi dakwahnya ”Allahus-shomad” (Allah tempat bergantung), tapi sangat, sangat ga mudah untuk menghindari sikap ”Amplopush-shomad”.
Wajar saja kalo di AlQur’an dikatakan ”mereka itulah org” yg telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah: ”Aku tidak meminta upah kepadamu dlm menyampaikan (Alquran). AlQuran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh umat” (QS.6:90).

Itu sebabnya, orang yang hidupnya mengejar fulus maka kehidupannya ga seimbang dan akan mudah terjerumus, soalnya fulus hanyalah kertas yang energinya relatif rendah. Begitupun dgn ustadz yg berorientasi fulus, maka energi dakwahnya akan minim, kecuali nyariiiis mirip dengan hiburan belaka. Itu sebabnya di Al-Quran dikatakan, ”Sesungguhnya orang-orang yg menyembunyikan apa yg telah diturunkan Allah, yaitu Al kitab dan menjualnya dgn harga yg sedikit (murah). Mreka itu sbenarnya tidak memakan (menelan) ke dalam perutnya melainkan api, dan Allah tidak akan berbicara kepada mereka di hari kiamat dan tidak mensucikan mereka dan bagi mereka siksa yang amat pedih” (QS.2:174).

Nah, temen” qu yg baik dan benar, mari mulai hr ini, kita jgn gmpang trjebak oleh fulus dan permainannya. Contoh, klo kita pgn sesuatu, misalnya pgn motor, maka cukup bayangkan motornya dan bayangkan Allah yg menguasai motor dan alam semesta ini, trus bayangkan ikhtiar atau usaha apa yg harus kita lakukan utk keinginan kita itu, dan jangan byangkan brapa fulus yg harus kita cari.Kita trlalu mudah mengasosiasikan segala sesuatu dgn uang. Ingin ini, ingin itu, dan ingin apapun, maka terbayanglah fulus. Itu sebabnya, betapa banyak keinginan kita yg ga terpenuhi dikarenakan otak, pikiran, dan perasaan kita ga fokus kpada zat/produk yg kita inginkan, melainkan fokus kepada berapa jumlah fulus yg harus dikumpulkan utk mndapatkan zat/benda trsbut. Inget ga pada hukum semesta, kya yg ada di buku ’The Secret’ atau pun the power of mind, bahwa menurut hukum kebiasaan semesta, kita akan mendapatkan apa yg kita fokuskan? Jika kita menginginkan sesuatu, dan itu kita fokuskan pada pikiran kita, maka alam semesta akan berkonspirasi untuk membantu kita mencapainya. Gitu kira-kira bunyinya.

Perhatikanlah bagaimana fokus ingatan kita hr ini. Mau mobil, inget uang. Mau motor, inget uang. Mau naik haji, inget uang. Mau merid, ingat uang. Mau apapun, uang.uang.uang. maka wajar aja kalo kita kesulitan menggapai berbagai impian tersbut karena sikap kita yang ”fulushus-shomad”. Harusnya kita tetap bersikap ”Allahush-shomad”, hanya Allah tempat kita meminta dan bergantung.Kawan” bloggerqu tercinta,  ”Alaa bidzikrillahi tathmainnul quluub”, artinya hanya dengan mengingat Allah lah hati kita akan menjadi tenang. Atau kalo dlm bahasa dhie, hanya dengan mengingat fulus-lah hati kita menjadi gelisah...

So, sobat-sobitku yg baik dan benar, mari kita berbenah, mulai dri pola pikir, pola rasa, pola kata, dan pola tingkah laku kita terhadap Si Uang dan kerabatnya. Dan apapun yg kita inginkan, maka ingatlah Allah, maka hati kita menjadi lapang dan tenang seluas lapangan bola. Subhanallah, kata Allah di surat favorit dhie, ”alam nashroh laka sodrok”. Beuh, legaaa rasanya. Ada Allah yg akan melapangkan kita dan mengangkat beban kita. Allah akan bantu kita mencapai apa yg kita inginkan.Mau mobil, inget Allah. Mau rumah, inget Allah, mau naik haji, inget Allah, mau kerja, inget Allah. mau apapun inget Allah. Karena kalau kita memfokuskan segala sesuatu kepada Allah, maka dunia akan mengikuti kita. Percaya deh.Sebagaimana seorang pemuda yg sedang jatuh cinta kepada wanita idamannya, (tsaaaah) maka dengan mengingat Allah akan lebih menenangkan rasa cintanya dibandingkan ia sibuk mengingat berapa besar uang yg harus dikeluarkannya untuk bs menikahi wanita yang dia cinta. Berapa pula mahar yg harus disediakannya? Berapa pula biaya resepsinya? Edaaan klo dipikir", mahal buangeet yak buat nikah tuh? Masya Allah, sang pemuda bisa ”ogah” mencintai seorang wanita jika selalu uang yg terbayang tatkala ia menatap atau mengingat sang pujaan hati. Ingatlah ada Allah yg akan membantu.
Di Quran ada firman Allah, ”dan nikahkanlah orang-orang yg masih membujang diantara kamu, dan juga orang-orang yg layak (menikah) dr hamba-hamba sahayamu yg laki-laki atau yg perempuan. Jika mereka miskin , Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” (QS.24:32)

Subhanallah, ga perlu khawatir kan tentang duit. Begitu pula dgn pekerjaan. Bust tmen” atau para ortu yg slalu menginginkan anaknya bekerja sebagai seorang petinggi, atau kerja di perusahaan internasional, harus dgn gaji yg guedeee, tp pekerjaan itu ga membuat nyaman dan bhagia, buat apa? Bekerjalah untuk mencari ridho Allah, bukan mengkiblatkan hati pada harta. Pekerjaan biasanya berhubungan dgn gengsi. Itulah yg menyebabkan bnyk pengangguran skrng ini.
Bukannya lapangan kerja yg sempit, tp pikiran kita lah yg sempit untuk bekerja dgn ikhlas dan berlapang dada. mana mungkin aq kerja jd pedagang, aq kan sarjana. mana mungkin aq kerja di perusahaan itu cuma sebagai staff? Aq kan udh jd doktor. Mana mungkin aq kerja di perusahaan itu? Aq kan udh S2. masa gaji cuma 2 juta siyh. Ah ga mau ah jadi ini atau itu, aq kan dr jurusan ini, masa nyasar ke prusahaan itu siyh? Dan sejenisnya.

Okeh, mungkin buat sebagian yg lain, itu sah-sah aja, biar kita makin maju dan maju. Tp buat dhie, pekerjaan itu berhubungan dgn kenyamanan hati, keikhlasan mengabdi dan mencari ridho Allah. Karena dhie mementingkan kenyamanan. Dan dgn hati ikhlas, maka kita akan merasa nyaman. Krna dhie pernah mengalami bekerja dgn gaji lumayan besar, tp entah knapa hati merasa terpaksa dan ga nyaman menjalaninya. Sedangkan dhie bekerja degn gaji yg ga seberapa, tp dhie merasa senang dan nyaman bgt melakukannya.Dan apakah dgn gaji segitu dhie merasa kekurangan? Entah kenapa, setiap yg dhie pgn, bisa tercapai. Allah mencukupkan kebutuhan hidupku dgn segala yg aq miliki. I’ll tell u guys, uang memang penting, tp bukan segalanya. Uang memang bisa buat kita membeli ini itu, tp itu bukan tujuan akhir kita. Karena uang ga bisa membeli ridho Allah, uang ga bisa memberi rasa nyaman, uang ga bisa membeli cinta, dan uang ga bisa membeli kebahagiaan. begitulah opiniqu.dan sebenarnya ini curhat jg sih hahaa.. suka ada perbedaan pndapat sm ortu yg pgnnya bgini bgtu, smntara aq pnya pilihanqu sndiri.*sigh*
wanna share?
Carilah Allah, maka dunia pun akan kau dapatkan. Wallahu’alam.


sumber inspirasi: Al-Qur'an. Buku The Secret. Buku S3 nya kang zen. tulisan kang zen di tabloid Khalifa.

10 comments:

  1. Bener, gue setuju sama mbak, jadi dapet pelajaran nih, nice posting,. lam kenal juga y.. :)

    ReplyDelete
  2. emang, fulus bisa ngerubah orang ya sis.. :D eh iya, fulus itu berasal dari kata apa ya???

    btw salam kenal :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh siapa niiih hahaa iya salam kenal makasih udh mampir..

      Delete
  3. Ya Allah semoga Hamba selalu melaksanakan perintahMu dan menjauhi laranganMu. Amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamien..
      makasih ya udh berkunjung.. kunjung balik nih segera :)

      Delete
  4. Betul uang itu bisa buat orang menjadi khafir.
    Namun tanpa uang kita tidak boleh makan & hidup.

    .salam.

    ReplyDelete

wanna share your comments?

* no anonymous please.. write ur name!
* komentar anonim akan dihapus loh :)
* no spamming, no advertising :)
* no bad word and taboo, okeh!

best regards,
simplydhie ♫♪♥

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger... Photobucket